SISTEM PENCERNAAN
Zat Makanan
Makhluk hidup heterotrof harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan.
Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam system pencernaan menjadi sumber
energi dan lain-lain. Secara umum fungsi makanan bagi makhluk hidup ada 3 yaitu
:
1. Sebagai
sumber energi
2. Sebagai
bahan kerangka biosintesis (komponen penyusun sel dan jaringan tubuh), dan
3. Nutrisi
esensial yang membantu fungsi fisiologis
Agar ketiga fungsi tersebut dapat dipenuhi, maka pemilihan makanan menjadi
penting. Secara umum makanan yang sehat harus mengandung zat-zat makanan
sebagai berikut :
1. Protein
Mengandung
asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa
adalah 1 gram/kg.Berat Badan/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka
kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea.
Asam Amino
Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi
harus didatangkan dari luar, yaitu dalam makanan.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidak menghasilkan energi
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidak menghasilkan energi
2. Lemak
(Lipid)
Diperlukan
sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung
jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9,3 Kalori/gr). Kebutuhan
lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.Berat Badan/hari.
3.
Karbohidrat
Sebagai
penghasil energi (4,12 Kalori/gr). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan
disimpan dalam bentuk lemak
.
4.
Garam-Garam Mineral
- Kalsium (Ca)
|
=
|
Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses
penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf.
Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.
|
- Fosfor (P)
|
=
|
Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam
pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1
mg/hari.
|
- Besi (Fe)
|
=
|
Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan),
komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.
|
- Fluor (F)
|
=
|
Untuk menguatkan geligi.
|
- lodium (I)
|
=
|
Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin),
kekurangan unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan
berhenti
|
- Natrium & Klor (NaCl)
|
=
|
Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah
1 g/hari.
|
5. Vitamin
Diperlukan
dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat
menyebabkan Penyakit Defisiensi. Ada 2 macam vitamin, yaitu vitamin
larut dalam air dan vitamin larut dalam lemak.
Vitamin
Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
-
|
B1 (Aneurin = Thiamin)
|
|
Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya
menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
|
-
|
B2 (Riboflavin = Laktoflavin)
|
|
Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan
mengakibatkan Katarak, Keilosis.
|
-
|
Asam Nikotin (Niasin)
|
|
Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra.
Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare,
Dimensia.
|
-
|
B6 (Piridoksin = Adermin)
|
|
Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan
menyebabkan Kontipasi (Sembelit).
|
|
Asam Pantotenat
|
|
Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
|
|
PABA (Para Amino Asam Benzoat)
|
|
Untuk mencegah timbulnya uban
|
|
Kolin
|
|
Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
|
|
Biotin (Vitamin H)
|
|
Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
|
|
Asam Folat
|
|
Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
|
|
B12 (Sianokobalamin)
|
|
Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
|
|
Vitamin C (Asam Askorbinat)
|
|
Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit.
Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah
kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang
mampu menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi
disebut pula Vitamin P.
|
Vitamin
Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
-
|
Vitamin A (Aseroftol)
|
|
Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang
sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia
(rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul
Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan
hancur (Keratomalasi).
|
-
|
Vitamin D
|
|
Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol =
Ergosterol) memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan
Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman.
|
-
|
Vitamin E (Tokoferol)
|
|
Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
|
-
|
Vitamin K (Anti Hemoragi)
|
|
Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam
pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia
coli
|
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
A. Pengertian
Sistem pencernaan adalah proses
menerima makanan, merubahnya menjadi energy dan menegeluarkan sisa proses
tersebut . Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi
di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya
adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus.
Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. Dalam
pelaksanaan proses pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan
hormone yang prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing.
Berdasarkan prosesnya pencernaan
makanan pada manusia terdiri dari proses pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan
oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan
oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil. Setiap organ dalam system pencernaan
manusia memiliki peranan penting dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya
mulut sebagai pintu masuk makanan dimana makanan akan dikunyah secara mekanik
oleh gigi dengan unsure kimiawi yang dimiliki oleh ludah yang mengandung enzim
amylase ( Ptyalin ) akan mempermudah proses system pencernaan manusia dengan
menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil , pada tahap
berikutnya menuju lambung disini makanan akan dipecah kembali dan diproses
menjadi zat-zat gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan
sirkulasi darah.
Dalam system pencernaan manusia
makanan yang dikonsumsi tak sepenuhnya menjadi zat-zat gizi yang dapat diserap
, sisa – sisa makanan yang tidak diserap dan tidak dibutuhkan oleh tubuh akan
dikeluarkan melalui anus sebagai proses metabolisme tubuh. Sistem pencernaan
yang baik sangat berpengaruh pertumbuhan dan perkembangan manusia karena system
pencernaan merupakan sisem dasar sebeum system-sistem tubuh yang lain bekerja,
karena sumber energy yang didapat dari rgan lain bergantung dari system
pencernaan dalam memprosesnya.
B. Organ Sistem Pencernaan
pada Manusia
1. MULUT ( ORIS )
Mulut adalah permulaan
saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian luar yang sempit
atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi, dan bagian
rongga mulut atau bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh
tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung
dengan faring. Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang
berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan
lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir
saraf sensoris. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam
proses pencernaan, yaitu: bibir,gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan
di dalam ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara mekanik dan
kimiawi.
a. Bibir
Disebelah luar mulut ditutupi oleh
kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Otot
orbikulanis oris menutupi bibir. Levator anguli oris méngangkat dan depresor
anguli oris menekan ujung mulut.
1). Palatum
Terdiri atas 2 bagian yaitu;
a) Palatum Durum
(palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dan sebelah depan tulang
maksilaris dan lebih ke belakang terdiri dari 2 tulang palatum.
b) Palatum mole
(palatum lunak) terletak dibelakang yang merupakan lipatan menggantung yang
dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.Gerakannya
dikendalikan oleh ototnya sendiri, di sebelah kanan dan kiri dan tiang fauses
terdapat saluran lendir menembus ke tonsil.
b. Pipi
Dilapisi dari dalam oleh mukosa
yang mengandung papila, otot yang terdapat pada pipi adalah otot
buksinator.
c. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah
makanan sehingga makanan menjadi halus. Gigi dapat di bedakan atas empat macam
yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan dan gigi geraham belakang.
Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu: Mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Setiap gigi memiliki bentuk
mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat runcing, dan
gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar
berlekuk-lekuk dan gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing berfungsi
untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan
datar berlekuk-lekuk, berfungsi untuk mengunyah.
Leher gigi merupakan bagian gigi
yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang
tertanam di dalam rahang. Tulang gigi tersusun atas zat dentin. Sum-sum gigi
(pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan
pembuluh_pembuluh darah. Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan.
Gigi pertama yang tumbuh disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun
jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.
d. Lidah
Lidah terdiri dari otot serat
lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot lidah ini dapat digerakkan
keseluruh arah.
Lidah dibagi atas 3 bagian yaitu :
Radiks
lingua : Pangkal
lidah.
Dorsum
lingua : Punggung lidah.
Apeks
lingua : Ujung
lidah.
Pada pangkal lidah yang belakang
terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan nafas pada waktu kita
menelan makanan, supaya makanan jangan masuk ke jalan nafas. Punggung
lidah (dorsum lingua) terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf
pengecap.
Frenulum lingua merupakan
selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah kira-kira ditengah-tengah jika
lidah digerakkan ke atas nampak selaput lendir.
Flika sublingual terdapat
disebelah kiri dan kanan frenulum lingua di sini terdapat pula lipatan selaput
lendir.
Pada pertengahan flika sub lingua
ini terdapat saluran dan glaudula parotis, sub maksilaris dan glandula sub
lingualis.
Otot lidah
merupakan Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah (M.
Mandibularis, os Hioid dan prosesus steloid) menyebar ke dalam lidah membentuk
anyaman bengabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada lidah. M.
Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah
bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.
Lidah berfungsi untuk mengaduk
makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan ( proses penelanan
). Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat pengecag bp yang dapat
merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Gambar. Lidah
e. Kelenjar
ludah
Kelenjar ludah merupakan; Kelenjar
yang mempunyai duktus yang bernama duktus wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar
ludah ini ada 2 yakni:
- Kelenjar
ludah bawah rahang (kelenjar submaksilaris), yang terdapat di bawah tulang
rahang atas pada bagian tengah.
- Kelenjar
ludah bawah lidah (kelenjar sublingualis) yang tendapat di sebeiah depan di
bawah lidah.
Di bawah kelenjar ludah bawah rahang
dan kelenjar ludah bawah lidah di antara lipatan bawah lidah bagian bawah dari
lidah disebut korunkula sub lingualis serta hasil sekresinya berupa kelenjar
ludah (saliva).
Kelenjar ludah menghasilkan ludah
atau air liur ( saliva ).
Kelenjar ludah dalam rongga mulut
ada 3 pasang, yaitu:
- Kelenjar
parotis, terletak di bawah telinga
- Kelenjar
submandibulavis, terletak di rahang bawah
- Kelenjar
sublingualis, terletak di bawah lidah.
Ludah berfungsi untuk memudahkan
penelanan makanan. Selain itu, lidah juga melindungi selaput mulut terhadap
panas, dingin, asam, dan basah. Didalam ludah terdapat enzim ptialin (
amilase ). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung
zat karbohidrat ( amilum ) menjadi gula sederhana ( maltosa ). Maltosa mudah di
cerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin beketja dengan baik pada
PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.
Proses penelanan makanan contohnya
lidah terangkat sehingga menelan makanan yang telah kita kunyah kelangit-langit
lunak ( tekak ). Langit-langit lunak terangkat, menutup rongga hidung,
sedangkan lidah tetap menekan langit-langit dan menutup rongga mulut. Epiglotes
terangkat menutup lubang ke arah saluran pernapasan.
Gambar. Bagian Mulut dan Kelenjar
Mulut
2. FARING
Merupakan organ yang menghubungkan
rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus) di dalam lengkung faring terdapat
tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit
dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak persimpangan antara
jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga
hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan
rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana.
Keadaan tekak berhubungan dengan
rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.
Tekak terdiri dari;
Bagian superior = bagian yang sama tinggi dengan hidung,
Bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan
bagian inferior bagian yang sama tinggi dengan faring. Bagian
superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media
disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah
bagian superior disebut faring, yaitu pangkal lidah yang menghubungkan
tekak dengan tcnggorokkan (trakea).
Menelan (Deglutisio)
disaat Jalan udara dan jalan makanan pada faring terjadi penyilangan.
Jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan
makanan masuk ke belakang dari jalan nafas dan di depan dari ruas tulang
belakang. Makanan melewati epiglotis lateral melalui ressus
piriformis masuk keosofagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan
menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama jalan
udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah kontraksi
secara bersamaan.
Gambar. Faring dan Bagiannya
3. ESOFAGUS (
KERONGKONGAN )
Merupakan saluran yang
menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya sekitar 25 cm, mulai dari faring
sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam ke
luar; Lapisan selaput lendir(mukosa), lapisan sub mukosa, lapisan otot
melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal. Osofagus terletak
di belakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui toraks menembus
diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung. kerongkongan
berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di kunyah menuju lambung, jadi, pada
kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat
berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat mendorong makanan masuk ke
dalam lambung, gerak kerongkongan ini di sebut gerak peristalis. Gerak
peristalis merupakan gerak kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan ke
dalam lambung. Makanan di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik.
Bagian pangkal kerongkongan ( paring ) berotot lurik, artinya kita menelan
makanan jika telah di kunyah sesuai dengan kehendak kita. Akan tetapi, sesudah
proses penelanan sehingga mengeluarkan proses. Kerja otot-otot organ pencernaan
selanjutnya tidak menurut kehendak kita ( tidak di sadari ).
Gambar. Esofagus
4. LAMBUNG (
GASTER )
Lambung ( fentrikulus ) merupakan
kantung besar yang terletak disebelah kiri rongga perut. Lambung sering pula
disebut perut besar atau kantung nasi. Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu
bagian atas ( kardiak ), bagian tengah yang membulat ( fundus ), dan bagian
bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di
bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep ( sfigter ) yang mengatur masuk
dan keluarnya makanan ke dalam dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot
yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut
menyebabkan lambung berkontraksi. Akibatnya kontraksi otot lambung, makanan
teraduk dengan baik sehingga akan bercampur merata dengan getah lambung. Hal
ini menyebabkan makanan didalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding
lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan
yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air
lender ( musin ), asam lambung, enzim renim, dan enzim pepsinogen.
Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung.
Asam lambung berfungsi membunuh
kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin-pepsin yang berfungsi memecah protein
menjadi pepton dan proteosa-enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu
(kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin
menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi- selain
menghasilkan enzim pencernaaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon
gastrin. Hormon gastrin berfungsi untuk mengeluarkan (sekresi) getah
lambung. Lambung dapat meregang sampai dapat menyimpan 2 liter cairan,
makanan umumnya dapat bertahan 3-4 jam didalam lambung. Dari lambung , makanan
sedikit demi sedikit keluar menuju usus 12 jari melalui sfingter pilorus.
Gambar. Lambung ( Gaster )
5. USUS
HALUS ( INTESTINUM MINOR )
Intestinum minor adalah
bagian dari Sistem Pencernaan Makanan yang berpangkal
pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya sekitar 6
m, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil
pencernaan yang terdiri dari:
Lapisan usus halus,mukosa (sebelah
dalam). Lapisan melingkar ( M. sirkuler), lapisan otot memanjang (M.
longitudinal) dan lapisan serosa (sebelah luar).
Bagian –bagian usus halus
yaitu :
1. Duodenum.
Disebut juga usus 12 jari,
panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu kuda melengkung kekiri, pada
lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum ini terdapat
selaput lendir yang membukit disebut Papila vateri. Pada papila vateri ini
bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus
wirsungi / duktus pankreatikus).Empedu dibuat di hati, untuk dikeluarkan
ke duodenum melalui duktus koledokus yang fungsinyamengemulsikan lemak
dengan bantuan lipase. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh
empedu dan di alirkan ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam—garam
empedu dan zat pewarna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan
lemak, zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara
perombakansel darah merah yang sudah tua di hati.
Pankreas menghasilkan getah
pangkreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut:
- Amilopsin
(amilase pangkreas) yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula
yang lebih sederhana.
- Steapsin
(lipase pangkreas) yaitu, enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
- Tripsinogen
yang belum aktif di aktifkan menjadi tripsin yaitu enzim yang mengubah protein
dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Dinding duodenum mempunyai lapisan
mukosa yang banyak mengandung kelenjar, yang disebut kelenjar-kelenjar brunner,
berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.
2. Yeyenum
dan Ilieum
mempunyai panjang sekitar 6 m. Dua
per lima bagian atas adalah yayenum dengan panjang sekitar 2-3 m, dan ileum
dengan panjang sekitar 4-5 m. Lekukan yayenum dan ileum melekat pada dinding
abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas
dikenal sebagai mesenterium.Akar mesenterium memungkinkan keluar masuknya
cabang-cabang arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke
ruang antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara
yayenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas.Ujung bawah ileum
berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium
ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan pada bagian
ini terdapat katup valvula seikalis atau valvula
baukini, berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom assendens tidak
masuk kembali kedalam ileum.
Dinding halus juga menghasilkan
getah usuus halus yang mmengandung enzim-enzim sebagai berikut.
- Maltosa,
berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
- Laktase,
berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Sukrase,
berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
- Tripsin,
berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
- Enterokenase,
berfungsi mengaktifkan triosinogen (enzim yang dihasilkan pangkreas) menjadi
tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat di
cerna menjadi glukosa, lemak di cerna menjadi asam lemak dan gliserol dan
protein di cerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh
proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein di selesaikan.
Selanjutnya,proses penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus kosong dan
sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap dalam bentuk glukosa.
Lemak diserap dalam bentuk asam
lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat di
tarima langsung oleh usus halus. Pada dinding usus penyerap terdapat
jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi untuk memperluas daerah
penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak
dan cepat, dinding vili banyak mengandung kapiler darahy atau pembuluh
limfe.(pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah. Sari-sai makanan
harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah
atau pembuluh limfe, Glukpsa, Asam amino, Vitamin, dan Mineral setalah diserap
oleh usus halus melalui kapiler darah akan dibawah oleh darah melalui pembuluh
vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian di edarkan
ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama
empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan
sel vili usus halus. Gliserol dan asam lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh
getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah.
Se4dangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibudt
empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,D,E dan K) diserap
oleh usus halus diangkut melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya,
vitamin-vitamin tersebut masuk kesistem peredaran darah.
Umumnya makanan diserap saat
mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara
perlahan-lahan bergerak menuju usus besar. Absorpsi makanan yang sudah
dicernakan seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui 2 (dua) saluran
yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan
vili usus.
Sebuàh vilus berisi lakteal,
pembuluh darah epitelium dan jaringan otot yang di ikat bersama oleh jaringan
limfoid seluruhnya diliputi membran dasar dan ditutupi oleh epitelium.Karena
vili keluar dari dinding usus maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak
yang diabsorbsi ke dalam lakteal kemudian berjalan melalui pembuluh limfe masuk
ke dalam pembuluh kapiler darah di vili dan oleh vena porta dibawa ke hati
untuk mengalami beberapa perubahan.
Sumber makanan
Hasil akhir cernaan
Organ absorpsi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Asam amino
Gliserin dan asam lemak.
Monosakharida:
Glukosa
Leavulosa
Galaktosa
Dari epithelium masuk ke pembuluh
darah dan aliran darah.
Dari epithelium vili masuk ke
lacteal dan aliran limfe.
Dari epithelium vili dan dinding
pembuluh darah masuk aliran darah.
Fungsi usus halus, terdiri dari :
a) Menerima
zat-zat rnakanan yang sudab dicerna untuk diserap melalu i kapiler-kapiler
darah dan saluran-saluran limfe.
b) Menyerap
protein dalam bentuk asam amino.
c) Karbohidrat
diserap dalam bentuk emulsi, lemak.
Gambar. Usus Halus
6. USUS
BESAR ( INTESTINUM MAYOR )
Panjangnya ±. l½ m,lebarnya 5 -
6cm.Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar,Selaput lender,Lapisan otot
melingkar,Laplsan otot memanjang,Jaringan ikat.
Fungsi usus besar, terdiri dari:
- Menyerap
air dan makanan.
- Tempat
tinggal baktert koli.
- Tempat
feses.
Bagian dari usus besar yaitu kolon
asenden, kolon tranversum, kolon descenden, rectum dan sigmoid.
Makanan yang tidak dicerna diusus
halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir akan menuju keusus, besar
menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri
ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah.
Usus besar terdiri dari bagian
yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian
menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus besar fases di dorong secara
teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan pristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat
buang air besar otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar)
jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot
dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan
konstraksi kolon serta rektum, akibatnya fares dapat terdorong keluar anus.
Gambar. Usus Besar
C. Proses Pencernaan
Makanan dalam Tubuh
Proses pencernaan pada tubuh
manusia melalui beberapa tahapan yang cukup panjang ,tahapan pertama adalah
proses penghalusan makanan yang terjadi pada saat mengunyah makanan didalam
mulut, proses pelumatan makanan dalam mulut dibantu oleh air liur.
Idealnya proses penghalusan
makanan dalam mulut manusia dilakukan sebanyak 32 kali kunyahan , karena hal
itu nantinya akan mempermudah kinerja pada proses selanjutnya di
lambung. Makanan yang sudah halus trsebut kemudian dihaluskan , kali ini
tidak menggunakan bantuan air liur melainkan enzim yang terdapat dalam lambung
itu sendiri.
Pada proses pencernaan makanan
yang terjadi di lambung inilah semua sari makanan berupa
vitamin,mineral,karbohidrat yang berperan sebagai penyuplai tenaga pada tubuh
manusia, serta beberapa sari makanan lain yang terkandungdiserap oleh tubuh
melalui dinding – dinding lambung. Setelah makanan diproses melalui lambung ,
makanan yang diproses tersebut kemudian menuju usus halus ( deudenum , yeyenum
dan ileum ) disini makanan dipilah mana yang masih memiliki zat yang berguna
untuk tubuh dan mana yang tidak. Setelah makanan diproses di dalam usus
halus selanjutnya makanan yang tidak mengandung zat berguna bagi tubuh menuju
usus besar. Usus besar merupakan terminal terakhir makanan tersebut berada
dalam tubuh sebelum kemudian dibuang dalam bentuk feses .
Selain prosesnya yang sangat
panjang system pencernaan pada tubuh manusia pun memiliki tugas yang cukup
berat karena bagian tubuh manusia yang tergabung dalam system pencernaan
ditugaskan untuk mengubah makanan menjadi zat yang berguna untuk tubuh, untuk
itu selayaknya kita menjaga semua asupan makanan dalam tubuh kita agar system
pencernaan kita pun terjaga.
3.2 Gangguan-Gangguan
pada Sistem Pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan
makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan
alat pencernaan. Diantaranya sebagai berikut :
A. Parotitis
Penyakit gondong yaitu penyakit
yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah
telinga, akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.
B. Xerostomia
Xerostomia adalah istilah bagi
penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah.
Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik.
C. Tukak
Lambung
Tukak lambung terjadi karena
adanya luka pada dinding lambung bagian dalam. Maka secara teratur sangat
dianjurkan untuk mengurangi resiko timbulnya tukak lambung.
D. Appendiksitis
Appendiksitis atau infeksi usus
buntu, dapat merembet ke usus besar dan menyebabkan radang selaput rongga
perut.
E. Diare
Diare adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi
tersebut, proses penyerapan air di usus besar terganggu, akibatnya feses
menjadi encer.
F. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit terjadi
akibat penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan di dalam usus besar.
Akibatnya, feses menjadi sangat padat dan keras sehingga sulit dikeluarkan.
Untuk mencegah sembelit dianjurkan untuk buang air besar teratur tiap hari dan
banyak makan sayuran atau buah-buahan.
sistem pencernaan pada ruminansia.
Lambung
ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen (perut besar), retikulum(perut
jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam), dengan ukuran yang
bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Lambung sapi sangat
besar, diperkirakan sekitar 3/4 dari isi rongga perut. Lambung mempunyai
peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali
(kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan
peragian (fermentasi).
Nah,
saat mereka makan rumput, maka makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang
berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi
pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzimselulase yang dihasilkan oleh bakteri dan protozoa
tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat
ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar disebut bolus.
Sebenarnya
ada banyak bakteri yang melakukan fermentasi selulosa. Total ada sekitar 32 strain
bakteri yang melakukan fermentasi. Diantara sekian banyak itu yang terkenal
adalah: Lachnospira
multiparous, Butyrivbrio fibrisolvens, Bacteroides ruminicola, dan semua
bersifat anaerob.
Saat
para ruminansia ini sudah santai di kandangnya, bolus akan dimuntahkan kembali
ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut, makanan akan ditelan kembali
untuk diteruskan ke omasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi
enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke
abomasum, yaitu perut yang sebenarnya, dan di tempat ini masih terjadi proses
pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim selulase yang akan menghancurkan
selulosa. Mikroba penghasil selulase tidak tahan hidup di abomasum karena pH
yang sangat rendah (asam), akibatnya bakteri ini akan mati, namun para mikroba
ini malah dapat dicerna sebagai sumber protein bagi hewan ruminansia. Dengan
demikian, rumimansia tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.
Hewan
seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada
sapi untuk fermentasi selulosa. Proses fermentasi dilakukan oleh bakteri padasekum (semacam appendix yang membesar) yang
banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif
fermentasi yang terjadi di lambung sapi. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan
marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali,
yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni
pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh para mikroba tadi.
Bagi
manusia ini tampak menjijikkan, tetapi pada kelinci dan marmut, kotoran yang
telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Karena kotoran yang belum
tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang masih bisa dicerna lagi
oleh kelinci.
Usus
hewan herbivora lebih besar dibandingkan dengan usus karnivora. Bahkan usus
halus herbivora bisa mencapai 40 meter. Hal itu disebabkan karena makanan
herbivora jumlahnya lebih banyak dan sulit dicerna karena kandungan selulosa.
Sedangkan pada karnivora jumlah makanannya lebih sedikit sehingga pencernaan
berlangsung dengan cepat.
O
ya, enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri pada saluran pencernaan
ruminansia ini tidak hanya berfungsi untuk merombak selulosa, tetapi juga dapat
menghasilkan biogas yang berupa gas CH4 (metana) yang dapat digunakan sebagai
sumber energi alternatif bahan bakar. Jadi bisa digunakan sebagai pengganti
kompor gas untuk memasak. Kok bisa? Iya, karena tidak tertutup kemungkinan
bakteri yang ada di sekum atau usus akan keluar dari tubuh hewan tersebut
bersama faeces (tinja). Nah, bahan organik yang terdapat dalam faeces tadi akan
diuraikan dan dapat menghasilkan biogas tadi.
BMR DAN BMI
Basal
Metabolisme Rate
Basal
Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat yaitu
untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernapasan, peristaltic
usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh. Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh
:
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Tinggi dan
Berat Badan
4. Kalainan endokrin
5. Suhu
Lingkungan
6. Keadaan Sakit
2. Karakteristik
Status Nutrisi
Karakteristik
status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI) dan Ideal Body
Weight (IBW).
Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran
dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan
total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat
badan (over weight) dan obesitas.
Rumus BMI
diperhitungkan
BB
(kg) atau BB (pon) X 704,5
TB
(m) TB (inci)2
PENGERTIAN
MAKANAN SEHAT
Pengertian makanan sehat? Sangat menarik,
jawaban dari pertanyaan ini sangat bervariasi dari orang yang satu dengan yang
lainnya. Pengertian makanan sehat, ada banyak anggapan, makanan yang mencakup 4
sehat 5 sempurna, makanan bersih, bergizi, pola makan yang mengikuti pedoman
gizi seimbang.
Jika kita berbicara dengan istilah 4 sehat 5
sempurna, maka kita akan mengenal komposisi sebagai berikut :
1. Makanan Pokok
Makanan pokok merupakan makanan sumber dari
energi, sumber makanan energy antara lain : nasi, sereal, gandum, jagung, oat, kentang
umbi-umbian dll.
2. Lauk Pauk
Lauk Pauk
Lauk pauk merupakan makanan utama sebagai
pendamping makanan pokok, lauk pauk ini lebih terfokus pada makanan yang
mengandung zat pembangun. Makanan ini lebih tertuju pada makanan yang
mengandung protein seperti tahu, tempe, daging, telur, ikan.
3. Sayur-sayuran
Sayuran merupakan makanan yang banyak
mengandung vitamin, serat serta protein yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Sayuran dapat berupa bayam, kangkung, tomat, terong dll.
4. Buah-buahan
Buah buahan merupakan makanan yang kaya akan
vitamin untuk menjaga kesehatan tubuh, didalam buah buahan mengandung serat
yang sangat baik untuk system pencernaan.
5. Susu
Susu merupakan pelengkap dan tidak wajib ada,
namun akan lebih baik jika dilengkapi.
Seiring perkembangan 4 sehat 5 sempurna kini
telah diganti dengan pedoman gizi seimbang. Pedoman gisi seimbang adalah
susunan makanan sehari-hari yang mengandung jumlah gizi dan nutrisi yang sesuai
dengan tubuh termasuk memperhatikan beberapa prinsip variasi makanan, aktivitas
fisik, segi kebersihan serta ukuran berat badan yang ideal.
Selain memperhatikan tentang nilai nutrisi
makanan perlu juga untuk memperhatikan kepekaan seseorang terhadap makanan dan
alergi dan mungkin dapat mengambil sumber nutrisi dari bahan lain yang tidak
menimbulkan alergi.
Seseorang yang tertarik sengan makanan sehat
dan memasak sehat harus mampu mengembangkan diri dalam membuat resep dan
takaran makanan. Sehingga dengan demikian, perempuan harus sangat berhati-hati
dalam menentukan bahan dasar dari makanan. Menyingkirkan gandum gluten dan roti
cokelat dalam daftar bahan dasar dan lebih buah-buahan dan sayuran bersama
dengan biji-bijian tanpa gluten. Seseorang yang bermasalah dengan susu laktosa
atau bebas laktosa, yoghurt dengsn prngrtshusn trntsng gizi mereka akan dapat
menggantinya dengan menggunakan sayuran tertentu, daging dan beberapa dan
beberapa bahan lain dengan tetap memperhatikan ukuran.
Jangan lupa
untuk tetap merencanakan rekomendasi makanan dalam jumlah tertentu termasuk
nasi dan pasta, sayuran (sayuran berwarna hijau gelap biasanya akan sangat baik),
buah, susu (dengan penekanan pada penggunaan produk laktosa, jika mungkin),
minyak dan daging dan kacang-kacangan.
Bagaimana jika
seseorang ingin makan sehat sementara juga melakukan diet ? Ada banyak resepdiet sehat yang
dapat menawarkan jumlah nutrisi dan mineral penting untuk untuk disajikan, tapi
sekali lagi, resep ini harus dipilih sesuai dengan kebutuhan individu. Sebagai
contoh, jika seseorang berniat untuk menjaga gula atau sodium, Anda mungkin
perlu untuk mengubah resep untuk mengganti beberapa bahan yang kurang sehat
yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tetap jaga gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan dengan
pedoman gizi seimbang yang disesuaikan dengan aktifitas fisik.